#Berita - Tokoh
Sabtu, 23 Agustus 2025 | Falsafah kepemimpinan yang menempatkan pemimpin sebagai teladan, penggerak, sekaligus pendukung. Sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar memahami bahwa kepemimpinan bukan sekadar memberi perintah, tetapi menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi orang-orang yang dipimpin. Dengan berada di depan, pemimpin menunjukkan arah dan teladan nyata yang bisa diikuti; di tengah, ia ikut merasakan perjuangan bersama dan membangkitkan motivasi; di belakang, ia memastikan semua orang tetap maju tanpa merasa ditinggalkan.
Prinsip ini juga mencerminkan kepemimpinan yang fleksibel dan empatik. Ada saatnya pemimpin harus tampil ke depan untuk menunjukkan jalan, ada kalanya ia harus berada di tengah untuk menjaga kebersamaan, dan ada waktunya ia perlu berada di belakang agar orang lain tumbuh menjadi mandiri. Kepemimpinan seperti ini menghindari dominasi, tetapi membangun rasa percaya diri dan kebersamaan di dalam kelompok.
Dalam kehidupan modern, pesan ini relevan tidak hanya untuk pemimpin formal, tetapi juga bagi siapa pun yang memiliki peran membimbing—baik sebagai orang tua, guru, mentor, maupun rekan kerja senior. Kepemimpinan sejati adalah tentang keseimbangan: menjadi teladan yang menginspirasi, rekan seperjuangan yang menguatkan, dan pendukung setia yang mendorong orang lain mencapai potensi terbaiknya.
Sumber : https://www.instagram.com/p/DNI8pa0y36Z/?igsh=MTY2bGgxdm9zZmV1MA==
#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo
Bagikan berita :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
