#Berita - Umum
Rabu, 18 Januari 2023 | Sebanyak 11.498 kader posyandu dari 2.310 posyandu di Banyuwangi dilibatkan Pemkab Banyuwangi untuk memantau tumbuh kembang bayi dan kondisi ibu hamil yang ada di wilayahnya.
Mereka diberikan kewajiban melakukan pemantauan secara intensif khususnya kepada bayi stunting dan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi.
Pemkab Banyuwangi memberikan premi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Tidak hanya kader posyandu, termasuk kader dasawisma.
Pemkab Banyuwangi juga telah mengalokasikan anggaran Rp 7 miliar untuk percepatan penurunan stunting tahun 2023. Anggaran tersebut dialokasikan ke 25 Kecamatan secara proporsional untuk intervensi nutrisi ke ibu hamil risiko tinggi (bumil risti) dan bayi di bawah dua tahun atau baduta.
Dalam pelaksanaannya, di setiap kecamatan telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai Camat bersama kepala puskesmas, dengan anggota tenaga kesehatan, dan elemen kader. Kecamatan bekerja sama dengan warung atau penjual sayur keliling (mlijoan) untuk menyalurkan makanan bernutrisi, seperti telor, ikan, ayam, daging kepada bayi dan ibu hamil risiko tinggi.
“Kader posyandu khusus kami libatkan untuk monev intervensi pemberian makanan tambahan (PMT). Mereka akan mendampingi dan memastikan PMT yang kami berikan dikonsumsi oleh ibu hamil risiko tinggi, dan balita di bawah dua tahun yang rentan mengalami stunting,” ujar Bupati Banyuwangi.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga meminta para camat untuk mengkoordinasikan seluruh pemangku kepentingan di wilayahnya untuk percepatan penanganan stunting.
#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo
Bagikan berita :