#Berita - Umum
Sabtu, 22 April 2023 | Dalam Islam, kata Idul Fitri dan lebaran memiliki makna mendalam. Idul Fitri atau lebaran merupakan momen besar yang dirayakan oleh semua umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Makna tersebut bukan lagi hanya sekedar kembali ke fitrah, namun juga dimaknai sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Di Banyuwangi khususnya di wilayah mataraman idul fitri merupakan hari sakral dimana hari itu dianggap sebagai hari meleburnya dosa - dosa. Baik dosa anak kepada orang tuanya, dosa kepada tetangganya, dosa kepada saudara - saudaranya, dosa kepada teman - temannya.
Sampai sakralnya tradisi turun temurun yang di wariskan leluhur mataraman adalah setelah melaksanakan sholat id di masjid sebelum sungkem kepada orang tua kandungnya belum berani bersalaman dengan orang lain.
Seperti yang di ajarkan Kepala Desa Sambimulyo Andik Santoso kepada anak - anaknya. Karena menurut Andik, Idul Fitri adalah hari yang sakral untuk sungkem kepada orang tua kandung pakde, bude, pak lek, bibi. Yang muda menghaturkan segala kesalahannya baik yang disengaja maupun tidak disengaja selama satu tahun.
"Kenapa ini dilakukan? menurut orang jawa, supoyo ora kepaten obor (tidak putus persaudaraan) makanya di momen lebaran ini di wilayah mataraman ini di gunakan untuk nglencer, silaturrahmi, jalok sepuro, baik kepada orang tua, saudara, tetangga dan teman," ungkap Kades berambut putih ini.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin, jika nglencer hati - hati dijalan. Pungkas Andik Santoso.
#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo
Bagikan berita :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
