Facebook Facebook Twitter #Berita - Umum


Hari Kebangkitan Nasional 2023, Sejarah, Pengertian serta Maknanya


Hari Kebangkitan Nasional 2023, Sejarah, Pengertian serta Maknanya

#Berita - Umum

Sabtu, 20 Mei 2023 | Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati pada tanggal 20 Mei secara rutin setiap tahunnya. Peringatan ini menjadi momen bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui arti, sejarah, dan maknanya.

Sejak 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, yaitu hari nasional yang bukan hari libur. Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional. Dikutip dari laman Dinas Pendidikan, Hari Kebangkitan Nasional merupakan hari dimana bangsa Indonesia telah mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai 'orang Indonesia'. Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei tiap tahunnya mengacu pada tanggal berdirinya organisasi Budi Utomo.

Berdirinya Budi Utomo dilatarbelakangi oleh serangkaian peristiwa sejarah yang panjang. Dilansir dari buku yang berjudul 'Budi Utomo: Sejarah dan Kongres Pertama di Yogyakarta 1908' di awal abad 19, keadaan ekonomi Hindia Belanda memasuki masa yang memprihatinkan.

Keadaan ini sangat mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan rakyat pribumi waktu itu. Masalah biaya pendidikan menjadi kendala yang harus segera diatasi untuk dapat memajukan pendidikan rakyat pribumi.

Responsive image

Melihat hal tersebut, Dr. Wahidin Sudirohusodo kemudian memiliki gagasan untuk mendirikan suatu badan yang menyelenggarakan Studiefonds (Dana Pendidikan). Hal tersebut guna menolong para pemuda Indonesia agar dapat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi.

Dalam usahanya untuk mewujudkan gagasan tersebut, Dr. Wahidin Sudirohusodo melakukan perjalanan keliling Jawa untuk mempropagandakan pembentukan Studiefonds. Pada perjalanannya, ia singgah di STOVIA.

Kala itu, Soetomo dan Soeradji yang merupakan seorang pelajar STOVIA dengan tiba-tiba mengundang Dr. Wahidin Sudirohusodo dan ingin sekali mendengarkan gagasan-gagasannya.

Setelah mendengar gagasan-gagasan dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, Soetomo ikut larut pada keinginan untuk mendirikan sebuah perkumpulan di STOVIA. Soetomo dan Soeradji kemudian mulai berkeliling kelas untuk mencari dukungan.

Hingga akhirnya, pada hari Rabu, 20 Mei 1908, Soetomo dan kawan-kawannya antara lain M. Soeradji, M. Muhammad Saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, R. Angka, dan M. Soelaiman, berkumpul dalam ruang kuliah anatomi untuk mendiskusikan hal tersebut. Setelah berdiskusi, maka mereka sepakat untuk mendirikan BOEDI OETOMO (Budi Utomo).

Nama Budi Utomo ini dipilih atas usul dari M. Soeradji. Pengajuan nama tersebut dilatarbelakangi ketika Dr. Wahidin Sudirohusodo hendak ke Banten dan singgah di STOVIA, Soetomo memberikan komentar terhadap usaha Dr. Wahidin Sudirohusodo yang mempropagandakan adanya studiefonds, "Menika satunggaling padamelan sae sarta nelakaken budi utami". (Itu suatu pekerjaan baik dan menunjukkan budi yang utama).

Kata "budi utami" adalah bentuk kromo dari pada "budi utomo". Sebenarnya, ada dua nama yang diusul oleh M. Soeradji untuk nama organisasi tersebut yaitu "Eko Proyo", dan "Budi Utomo".

Namun, yang dipakai adalah yang terakhir. Nama tersebut dipilih karena dianggap sebagai sebuah bentuk penghormatan kepada tokoh yang memiliki gagasan dan mencetuskan adanya ide pembentukan organisasi di STOVIA, yaitu Soetomo.

Adapun susunan kepengurusan yang terbentuk adalah sebagai berikut :

  • Ketua: R. Soetomo
  • Wakil Ketua: M. Soelaiman
  • Sekretaris I: Soewarno
  • Sekretaris II: M. Goenawan
  • Bendahara: R. Angka
  • Komisaris: M. Soewarno, M. Muhammad Saleh, M. Soeradji, M. Goembrek.

Pengertian dan Makna Hari Kebangkitan Nasional. Mengutip dari laman Kemdikbud, kebangkitan Nasional dapat dimaknai sebagai perubahan yang mendalam pada orang-orang Indonesia. Peristiwa kebangkitan itu ditandai dengan semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran sebagai sebuah bangsa.

Sebelum organisasi Budi Utomo didirikan, bangsa Indonesia hanya melakukan perjuangan secara fisik. Dengan adanya organisasi Budi Utomo, perjuangan itu berubah menjadi diplomatis. Selain itu, Budi Utomo juga mengubah perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi nasional.

Melansir dari laman Universitas Bung Hatta, pengingat akan momen kebangkitan tersebut, maka tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Bahkan Belanda pada waktu itu melihat Lahirnya Budi Utomo merupakan bangkitnya bangsa Indonesia.

Makna Hari Kebangkitan Nasional adalah bagaimana menerapkan semangat nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang. Peringatan ini juga dimaknai sebagai bentuk mengenang kembali bagaimana semangat perjuangan bangsa Indonesia di masa lalu untuk mengisi kemerdekaan.


#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo



Bagikan berita :

Facebook Facebook Twitter #Berita - Umum




Papan Informasi

Maps Kantor Desa



Informasi Lainnya

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo