#Berita - Umum
Sabtu, 6 April 2024 | Masyarakat Desa Sambimulyo mengadakan kenduri dan melafalkan doa - doa dan kalimat toyibah yang diadakan di masjid dan mushola. Hal ini adalah acara yang dilakukan tiap tahun di Bulan Ramadhan.
Sepuluh hari terakhir pada bulan ramadhan dapat dikatakan sebagai hari yang istimewa, sebab pada hari-hari tersebut masyarakat meyakini akan turunnya malam lailatul qadar, malam yang disebut dengan seribu malam dan ibadah yang dilakukan pada malam lailatul qadar akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah swt.
Masyarakat jawa khususnya yang menetap di kampung memiliki adat untuk menyambut malam lailatul qadar yang disebut dengan maleman. Tradisi maleman ini dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan adat daerahnya masing-masing. Seperti di Desa Sambimulyo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi 10 hari terakhir dilakukan dengan cara kenduri atau membaca kalimah-kalimah thayyibah di musholla-musholla ataupun masjid-masjid setelah sholat tarawih.
Tradisi maleman atau biasanya disebut dengan selikuran ini diyakini sudah ada sejak awal penyebaran Islam oleh Wali Songo di tanah jawa. Maleman sengaja diperkenalkan kepada masyarakat jawa sebagai salah satu metode dakwah sesuai dengan adat istiadat orang jawa agar bisa diterima dengan baik. Dari istilahnya maleman atau selikuran ini dilaksanakan pada malam-malam ganjil bulan ramadhan yaitu malam 21, 23, 25, 27 dan malam 29.
Acara ini melibatkan seluruh warga desa yang melaksanakan ibadah puasa, pada malam-malam tersebut masyarakat berbondong-bondong membawa ambeng dengan berbagai macam lauk pauk yang akan dihidang untuk makan bersama setelah sholat tarawih di musholla ataupun masjid.
Dalam tradisi maleman ini mengajarkan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt, memperbanyak sedekah dan semakin menggiatkan ibadah-ibadah sunnah mengingat bulan ramadhan akan segera berakhir dan juga tradisi ini adalah tradisi yang mulia sehingga pada sepuluh hari terakhir masyarakat berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Inilah hikmah dari tradisi maleman atau selikuran yang selalu mengakar di hati masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa.
#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo
Bagikan berita :