#Berita - Umum
Sabtu 7 Mei 2022 | Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 segera berakhir. Setelah prosesi sambang sungkem ke Orang tua, dan bersilaturahmi ke tetangga dan para sahabat selama 7 hari, seperti sudah menjadi tradisi turun temurun di pedesaan seperti di Desa Sambimulyo para kaum laki - laki memanjat pohon kelapa untuk mencari daun muda kelapa atau biasa di sebut Janur untuk di anyam menjadi ketupat dan lepet, dan kaum ibu ramai ramai memasaknya.
Setelah matang ketupat dan lepet ini di bagi - bagikan ke warga sekitar ada juga ada yang di bawa ke masjid atau mushola sebagai tanda bahwasannya Hari Lebaran sudah di akhiri. Ketupat dan lepet ini sendiri mempunyai makna yang cukup mendalam.
Prosesi ritual yang di mulai dari berpuasa sebulan penuh, dan dirayakan dengan Idul Fitri untuk minta pengampunan kepada Tuhan YME dan minta maaf dan saling memaafkan sesama manusia, istilah pantun jawa “Lepet Kupat jangan tolo - Menawi Lepat nyuwun pangapuro”.
Ketupat adalah beras yg di masak dan dibungkus anyaman janur. Sedangkan Lepet adalah Beras ketan yang di masak dan di bungkus dengan janur tanpa di anyam. Untuk lebih nikmatnya ketupan ini dimakan dengan sayur opor ayam atau tahu kacang panjang wortel dan tolo (kedelai).
Ketupat dan lepat ini hanya sebagai simbul bahwa lebaran sudah di tutup namun biasanya untuk bersilaturahmi dan halal bihalal warga memanfaatkan momen bulan syawal ini satu bulan penuh.
#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo
Bagikan berita :