#Berita - Umum
Selasa, 27 September 2022 | Para petinggi pimpinan organisasi Kepala Desa Banyuwangi, seperti Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab), Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), Forum Silaturrahmi Kepala Desa Banyuwangi (FSKB) mengadakan pertemuan di Cafe Jajung Lingkungan Karangasem Kelurahan Bakungan Kecamatan Glagah milik Kades Kampung Anyar Bu Latifah.
Salah satu agenda yang dibahas adalah soal langkanya pupuk bersubsidi, karena menyangkut nasib petani Banyuwangi.
Menurut Bapak Sunarto Kepala Desa Cluring yang di daulat sebagai penasehat Kepala Desa Banyuwangi ini merasa prihatin dengan nasib petani karena langkanya Pupuk Bersubsidi, untuk itu Ayo Para Kepala Desa Banyuwangi kita tolak "Permentan No 10 Tahun 2022" ini.
Pembatasan pupuk bersubsidi yang hanya untuk 9 komoditas tanaman ini, jelas membuat petani di luar 9 komoditas tanaman akan menjerit karena mahalnya pupuk.
"Kalau kopi, coklat saja dapat subsidi masa buah sayur tidak dapat subsidi?" kata Kepala Desa senior ini.
Anton Sujarwo Kepala Desa Alian yang juga sekaligus Ketua Askab mengatakan, nasib petani adalah nasib desa dan saat ini petani kita menjerit soal langkanya pupuk bersubsidi, untuk itu ayo seluruh Kades Se-Banyuwangi kita bersikap dan kita harus aksi.
Murai Kepala Desa Gumirih yang juga Ketua Papdesi Banyuwangi mengusulkan untuk di lakukan hearing ke Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi terkait persoalan Pupuk ini, secepatnya.
Sementara itu Riyono Kepala Desa Kandangan (Ketua FSKB) menambahkan, segera kita bersurat ke ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi untuk minta jadwal hearing, setelah itu nanti kita kawal. Jadi seluruh Kepala Desa wajib hadir dalam hearing dan aksi terkait kelangkaan pupuk ini.
Untuk memperkuat gerakan Kepala Desa Se-Banyuwangi ini selanjutnya akan di agendakan pertemuan dalam waktu sesingkat - singkatnya di pendopo Alian (desa yang kondang dengan budayanya yaitu Kebo - keboan ini).
#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo
Bagikan berita :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
