Berita Desa Sambimulyo | 06 December 2022

Facebook Facebook Twitter #Berita - Umum - Kesehatan


Sosialisasi Pecegahan HIV/AIDS Desa Sambimulyo Tahun 2022


Sosialisasi Pecegahan HIV/AIDS Desa Sambimulyo Tahun 2022

#Berita - Umum - Kesehatan

Selasa, 6 Desember 2022 | Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu HIV-AIDS maka Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyuwangi Galuh Murdani,SKep. dan dari Puskesmas Sambirejo Bidan Ririt Dewi Pusputasari ,AMd.Kep. telah melaksanakan Sosialisasi tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Pendopo Desa Sambimulyo pada hari Selasa, 6 Desember 2022 yang diikuti oleh perwakilan tokoh pemuda pemudi, PKK Desa, Perwakilan kader posyandu, perangkat dan staf desa, juga di hadiri oleh Camat Bangorejo Ahmad Laini MS.i, Kepala Desa Sambimulyo Andik Santoso.

Dalam Sambutan pembukanya Kepala Desa Sambimulyo Andik Santoso berpesan kepada pada peserta untuk mengikuti sosialisasi pencegahan HIV / AIDS ini sampai selesai, supaya kita benar - benar paham apa itu HIV / AIDS dan cara pencegahannya.

Responsive image

Sosialisasi Pencegahan HIV / AIDS di Desa Sambimulyo di buka oleh Camat Bangorejo tepat pada pukul 13 : 30 Wib. 

Kedua Narasumber Baik dari KPA maupun Puskesmas menyampaikan bahwa belum semua masyarakat memahami penularan HIV & AIDS dari satu orang ke orang lain secara benar.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk T-4 atau sel T-Helper atau disebut juga sel CD-4.

Responsive image

HIV tergolong dalam kelompok retrovirus yaitu kelompok virus yang mempunyai kemampuan untuk mengkopi cetak genetik di dalam materi genetik sel-sel yang ditumpanginya. Melalui proses ini, HIV dapat mematikan sel-sel CD-4. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh HIV.

HIV & AIDS merupakan virus yang dapat ditularkan, berikut beberapa kondisi yang dapat mempermudah penularan dan penyebaran HIV dan AIDS antara lain :

  1. Peningkatan industri seksual komersial.
  2. Prevalensi penyakit kelamin tinggi.
  3. Pemakaian kondom rendah
  4. Proses urbanisasi yang cepat.
  5. Terjadinya hubungan seksual secara berganti-ganti pasangan.

Responsive image

Cara Penularan :

Ada tiga jalur penularan HIV, yaitu :

1. Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang telah terinveksi HIV tanpa memakai pengaman/pelindung (kondom). Hubungan seksual yang beresiko menularkan HIV antara lain

  • Hubungan seksual secara anal, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan mudah terluka dibanding epitel dinding vagina.
  • Hubungan seksual secara vaginal. Wanita lebih beresiko daripada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Selain itu cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina sehingga kesempatan HIV untuk masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. Perilaku beresiko tinggi adalah berhubungan seksual yang tidak aman, termasuk tanpa kondom, berganti-ganti pasangan, berganti-ganti jarum suntik atau alat-alat lain yang kontak dengan cairan tubuh orang lain dan memperoleh tranfusi darah yang tidak dites HIV.

2. Melalui tranfusi darah atau alat-alat yang telah terpapar HIV. Cara penularan HIV melalui darah :

  • Secara langsung (tranfusi darah, produk darah atau tranplantasi organ tubuh yang terinfeksi HIV).
  • Secara tidak langsung atau melalui alat-alat (jarum suntik, peralatan dokter, jarum tatto, jarum tindik, penggunaan narkoba suntik secara bergantian) yang terinfeksi HIV dan tidak disterilkan dahulu.
  • Melalui ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya pada saat persalinan atau kepada bayi yang disusuinya. Penularan HIV dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan (in-utero). Bila ibu baru terinfeksi HIV dan belum ada gejala AIDS, kemungkinan bayi terinfeksi sebesar 20% – 35%, sedangkan jika gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinannya 50%. Penularan juga terjadi pada saat persalinan melalui tranfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau membrane mukosa bayi dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan. Semakin lama proses persalinan, semakin besar kemungkinan bayi terinfeksi HIV. Oleh karena itu, lama persalinan dipersingkat dengan sectio caesarea. Transmisi lain terjadi selama periode menyusui. Resiko bayi tertular melalui ASI dari ibu yang terinfeksi atau ibu positif HIV adalah 10%.

Cara Pencegahan :

  1. Tidak melakukan hubungan seks beresiko.
  2. Setia pada pasangan.
  3. Cek HIV atau status HIV anda.
  4. Jauhi Narkoba.
  5. Pendidikan dan edukasi HIV

Responsive image


#pesonasambimulyo.com #pesonasambimulyo #pemdessambimulyo



Bagikan berita :

Facebook Facebook Twitter #Berita - Umum - Kesehatan




Papan Informasi

Maps Kantor Desa



Informasi Lainnya

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo

informasi desa sambimulyo